Kamis, 09 Agustus 2012

SISTEM SARAF PUSAT

Sistem saraf pusat (central nervous system) adalah salah satu bagian dari sistem koordinasi yang berfungsi mengatur dan menafsirkan interaksi diantara hormon, rangsangan, saraf yang akan memungkinkan terjadinya sebuah kordinasi fungsi pada seluruh tubuh.

Nomor 1 adalah otak yang dilindungi oleh tengkorak.
Nomor 2 adalah sistem saraf pusat.
Nomor 3 adalah susmsum tulang belakang (spinal cord) yang dilindungi tulang belakang (column vertebrae).

OTAK  >Batang otak (pons, otak tengah, medulla oblongata,  Cerebellum, Hypothalamus, Thalamus,         Cerebrum (kiri dan kanan) yang terdiri dari 4 lobus.

1.       Batang otak (brain stem)

2.       Medulla oblongata :
Mengatur detak jantung, pernafasan dan tekanan darah.

3.       Pons:
Mengkonesksikan cerebellum ke seluruh sistem saraf pusat, respon pergerakan kepala kepada penglihatan dan suara.

4.       Otak tengah:
Menghubungkan cerebellum dan cerebrum ke seluruh sistem saraf pusat, pusat reflex dari penglihatan suara dan sentuhan.

5.       Hypothalamus
Merupakan bagian dari diencephalon, mempertahankan keseimbangan fungsi tubuh (homeostatis), pusat dari rasa lapar, haus, tempratur tubuh dan tekanan darah.

6.       Thalamus
Merupakan bagian dari diencephalon, menghubungkan masukan (informasi) sensorik dari tubuh ke otak termasuk penglihatan, sentuhan, rasa, suara dan bau.

7.       Cerebellum
Berada di bawah cereberum, bekerja sebagai koordinator otot, mempertahankan kenormalan sifat otot, menafsirkan informasi dari telinga pada posisi tubuh (menentukan titik tengah tubuh sebagai penyeimbang

8.       Cerebrum
Merupakan bagian terbesar dari otak, mengatur kesadaran, mempunyai 4 lobus: lobus forntal (depan), parietal (tengah atas), occipital (belakang), temporal (samping).



PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF


1.                  Pengertian Pendidikan Jasmani Adaptif
Secara mendasar pendidikan jasmani adaptif adalah sama dengan pendidikan jasmani biasa. Pendidikan jasmani merupakan salah satu aspek dari seluruh proses pendidikan secara keseluruhan. Pendidikan jasmani adaptif merupakan suatu sistem penyampaian layanan yang bersifat menyeluruh (comprehensif) dan dirancang untuk mengetahui, menemukan dan memecahkan masalah dalam ranah psikomotor. Hampir semua jenis ketunaan Anak Luar Biasa memiliki masalah dalam ranah psikomotor. Masalah psikomotor sebagai akibat dari keterbatasan kemampuan sensomotorik, keterbatasan dalam kemampuan belajar. Sebagian Anak Luar Biasa bermasalah dalam interaksi sosial dan tingkah laku. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa peranan pendidikan jasmani bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) sangat besar dan akan mampu mengembangkan mengkoreksi kelainan dan keterbatasan tersebut.
2.                  Ciri dari Program Pengajaran Penjas Adaptif
Sifat program pengajaran pendidikan jasmani adaptif memiliki ciri khusus yang menyebabkan nama pendidikan jasmani ditambah dengan kata adaptif. Adapun ciri tersebut adalah:
·         Program Pengajaran Penjas adaptif disesuaikan dengan jenis dan karakteristik kelainan siswa. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada siswa yang berkelainan berpartisipasi dengan aman, sukses, dan memperoleh kepuasan. Misalnya bagi siswa yang memakai kursi roda satu tim dengan yang normal dalam bermain basket, ia akan dapat berpartisipasi dengan sukses dalam kegiata tersebut bila aturan yang dikenakan kepada siswa yang berkursi roda dimodifikasi. Demikian dengan olahraga lainnya. Oleh karena itu pendidikan jasmani adaptif akan dapat membantu dan menolong siswa memahami keterbatasan kemampuan jasmani dan mentalnya.
·         Program Pengajaran Penjas adaptif harus dapat membantu dan mengkoreksi kelainan yang disandang oleh siswa. Kelainan pada Anak Luar Biasa bisa terjadi pada kelainan fungsi postur, sikap tubuh dan pada mekanika tubuh. Untuk itu, program pengajaran pendidikan jasmani adaptif harus dapat membantu siswa melindungi diri sendiri dari kondisi yang memperburuk keadaannya.
·         Program Pengajaran Penjas adaptif harus dapat mengembangkan dan meningkatkan kemampuan jasmani individu ABK. Untuk itu pendidikan jasmani adaptif mengacu pada suatu program kesegaran jasmani yang progresif, selalu berkembang dan atau latihan otot-otot besar. Dengan demikian tingkat perkembangan ABK akan dapat mendekati tingkat kemampuan teman sebayanya. Apabila program pendidikan jasmani adaptif dapat mewujudkan hal tersebut diatas, maka pendidikan jasmani adaptif dapat membantu siswa melakukan penyesuaian sosial dan mengembangkan perasaan siswa memiliki harga diri. Perasaan ini akan dapat membawa siswa berperilaku dan bersikap sebagai subyek bukan sebagai obyek dilingkungannya.
3.                  Tujuan Pendidikan Jasmani Adaptif
Sebagaimana dijelaskan diatas betapa besar dan strategisnya peran pendidikan jasmani adaptifdalam mewujudkan tujuan pendidikan bagi ABK, maka Prof. Arma Abdoellah, M.Sc. dalam buku yang berjudul “Pendidikan Jasmani Adaptif” memerinci tujuan pendididkan jasmani adaptif bagi ABK sebagai berikut:
·         Untuk menolong siswa mengkoreksi kondisi yang dapat diperbaiki.
·         Untuk membantu siswa melindungi diri sendiri dari kondisi apapun yang memperburuk keadaannya melalui Penjas tertentu.
·         Untuk memberikan kesempatan pada siswa mempelajari dan berpartisipasi dalam sejumlah macam olahraga dan aktivitas jasmani, waktu luang yang bersifat rekreasi.
·         Untuk menolong siswa memahami keterbatasan kemampuan jasmani dan mentalnya.
·         Untuk membantu siswa melakukan penyesuaian sosial dan mengembangkan perasaan memiliki harga diri.
·         Untuk membantu siswa dalam mengembangkan pengetahuan dan apresiasi terhadap mekanika tubuh yang baik.
·         Untuk menolong siswa memahami dan menghargai macam olahraga yang dapat diminatinya sebagai penonton.
4.                  Modifikasi dalam Pendidikan Jasmani Adaptif
Bila dilihat masalah dari kelainannya, jenis ABK dikelompokkan menjadi:
·                     ABK yang memilik masalah dalam sensoris
·                     ABK yang memiki masalah dalam gerak dan motoriknya
·                     ABK yang memiliki masalah dalam belajar
·                     ABK yang memiliki masalah dalam tingkah laku
Dari masalah yang disandang dan karakteristik setiap jenis ABK maka menuntut adanya penyesuaian dan modifikasi dalam pengajaran Pendidikan Jasmani bagi ABK. Penyesuaian dan modifikasi dari pengajaran penjas bagi ABK dapat terjadi pada:
·         Modifikasi aturan main dari aktivitas pendidikan jasmani.
·         Modifikasi keterampilan dan tekniknya.
·         Modifikasi teknik mengajarnya.
·         Modifikasi lingkungannya termasuk ruang, fasilitas dan peralatannya.
Seorang ABK yang satu dengan yang lain, kebutuhan aspek yang dimodifikasi tidak sama. ABK yang satu mungkin membutuhkan modifikasi tempat dan arena bermainnya. ABK yang lain mungkin membutuhkan modifikasi alat yang dipakai dalam kegiatan teraebut. Tetapi mungkin yang lain lagi disamping membutuhkan modifikasi area bermainnya juga butuh modifikasi alat dan aturan mainnya. Demikian pula seterusnya, tergantung dari jenis masalah, tingkat kemampuan dan karakteristik dan kebutuhan pengajaran dari setiap jenis ABK.